Hidup Tanpa Stres, Bisa?

Djemi Lim dalam ceramahnya pada 7 Januari 2024, mengulas hubungan antara konsep stres dalam ilmu pengetahuan dengan ajaran Buddha. Dia menekankan pentingnya mengelola stres sebagai persiapan menyongsong tahun baru dengan kedamaian batin.

Djemi Lim menjelaskan bahwa stres dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola
makan/minum, aktivitas fisik, istirahat, kondisi mental, dan lingkungan sekitar, yang semuanya
memengaruhi mood dan kesehatan tubuh.

Proses biologis yang terjadi di otak, di mana neurotransmitter menghasilkan hormon-hormon
sejahtera atau stres, menjadi titik fokus selanjutnya.

Djemi Lim mendorong para umat Buddha untuk mengelola stres dengan mengadopsi tiga praktik
Buddha yang mendasar: melatih Sila dengan mengamalkan kebaikan, melatih Sadar melalui
meditasi untuk meningkatkan kesadaran dan pikiran positif, serta melatih Sosial dengan berbuat
baik kepada orang lain untuk menciptakan kedamaian dalam diri.

Dengan menerapkan praktik-praktik ini, diharapkan para umat Buddha dapat menjalani hidup
tanpa stres dan mencapai kedamaian batin yang sejati dalam menyambut tahun baru. (Andy Herman)

Share to

Artikel Lain

Magha Puja

Magha Puja, meski kurang dikenal dibandingkan dengan Waisak, menjadi fokus

Keyakinan

Wihara Ekayana Serpong, 28 Januari 2024 – Bhante Bhadra Jotika,